Full Width CSS

Indonesia Ancam Keselamatan Rakyat Malaysia Pula


Kenyataan melampau dari Indonesia yang tidak puashati dengan tindakan Polis DiRaja Malaysia (PDRM) yang menembak mati beberapa orang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di dalam beberapa kejadian rompakan bersenjata yang berlaku di negara ini. 

PDRM bukan suka-suka hati nak melepaskan tembakan terutama ketika bertugas. Biasanya tembakan terpaksa dilepaskan bila suspek enggan mematuhi arahan yang dikeluarkan ataupun pihak PDRM perlu mempertahankan diri apabila pihak suspek melepaskan dan berbalas tembakan.

Berikut adalah sebahagian petikan dari gatra news yang menyiarkan berita tersebut :


Jakarta - Malaysia harus dieklusi atau dikeluarkan dari anggota ASEAN karena sering menembak mati, seperti yang baru menimpa 5 orang TKI baru-baru ini karena dituduh hendak melakukan perampokan.
"Kasus penembakan WNI sudah menjadi trend baru, sehingga Malaysia sudah bukan lagi negara yang menganut hukum dan menghormati HAM. Sudah sepatutnya Malaysia dieksklusikan dari ASEAN," kata Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh di Jakarta, Sabtu (15/9).

Untuk itu, imbuhnya, pemerintah Republik Indonesia harus melakukan lobi-lobi regional dengan negara ASEAN lainnya dan negara-negara berpengaruh di Asia untuk memberi tekanan politik dan ekonomi sebagai akibat masalah ini. Pasalnya, ini akan merugikan stabilitas regional Asia Tenggara.

Menurutnya, beberapa insiden penembakan TKI oleh polisi diraja Malaysia itu, merupakan akibat lemahnya pemerintah Indonesia merespon permasalahan TKI.

Bayangkan, dalam tujuh bulan terakhir setidaknya ada tiga kasus tewasnya WNI di tangan polisi negeri jiran itu.

“Kasus pertama terjadi pada akhir Maret, kasus kedua pada pertengahan Juni, dan kasus terbaru terjadi pada pertengahan September,” katanya.

Jika kebijakan politik luar negeri Indonesia lemah, tidak bersikap, dan tak melakukan tindakan tegas dalam konteks perlindungan WNI di luar negeri, maka dikhawatirkan akan terjadi anarkisme balik di Indonesia. Di mana orang-orang Malaysia di Indonesia akan diadili secara anarkis.

Poempida menegaskan, pemerintahan RI harus juga bertindak, jangan hanya kementerian luar negeri (Kemlu) membuat statemen-statemen yang bersifat menenangkan dan berupa wacana belaka.

“Kementerian Hukum dan HAM harus segera memperketat proses imigrasi yang berkaitan dengan arus penduduk masuk maupun keluar Indonesia dari dan ke Malaysia," tegasnya.

Selain itu, Kementerian Perdagangan harus segera melakukan aksi pengetatan perdagangan dengan Malaysia. Selanjutnya, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi wajib segera melakukan moratorium total pengiriman TKI ke Malaysia dan bersama dengan Kemenlu melakukan pemulangan TKI yang ada di Malaysia.

Jika pemerintahan RI tidak bertindak cepat, tegasnya, maka hampir dapat dipastikan trend seperti ini akan terus terjadi. Kredibilitas pemerintah akan semakin dipertanyakan, jika tidak segera melakukan tindakan keras sebagai respon tindakan brutal polisi Malaysia terhadap WNI. pungkasnya.

Sebelumnya, lima WNI ditembak polisi Malaysia di daerah Ipoh Perak Malaysia. Kelima WNI itu diduga terlibat kasus perampokan. Mereka adalah Jony, Osnan, Hamid, Mahno, dan Diden. 4 Korban berasal dari Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan Mahno berasal dari Madura, Jawa Timur.

Post a Comment

4 Comments

  1. tahniah la pada DSAI.

    ReplyDelete
  2. KASI TEMBAK MAMPOS SEMUA TKI. BIKIN PENING KEPALA ORANG MALAYSIA. BODOH PUNYA INDON. DAH LAH TAK MAJU, BANGANG PULAK. DATANG NEGARA ORANG TAK DE KERJA LAIN, MERAMPOK. SIAL LAH LU INDO!!

    ReplyDelete
  3. Jangankan rakyat Indonesia, rakyat Malaysia sekali pun kalau melakukan jenayah rompakan/keganasan akan berdepan dengan tindakan pihak polis. Kenapa hal hal sebegini jadi isu diIndonesia? Apa yang mereka mahu sebenarnya..biarkan sahaja kejadian jenayah yang secara 'kebetulan' dilakukan oleh WKI kerana mereka warga Indonesia? Agak aneh kenapa harus ujud segelintir rakyat Indonesia - mungkin tidak sampai 1% daripada keseluruhan penduduknya, yang sentiasa melihat saudara saudara Islam mereka diMalaysia sebagai musuh. Jangankan begini,soal budaya pun mereka tidak ragu ragu sanggup melancarkan peperangan keatas negara ini.Ratusan ribu TKI kini sedang berkerja dan mencari rezeki diMalaysia. Daripada jumlah ini, hanya sedikit, saya ulang, sangat sedikit yang terlibat dengan perbuatan jenayah dan salah laku.Kami rasa bangga kerana TKI telah menyumbang tenaga, keringat dan selama ini telah sanggup berpisah dengan kaum keluarga diIndonesia kerana turut sama membangunkan infrastruktur dinegara ini.Mereka sangat rajin dan menghormati undang undang. Mereka tidak ada isu dengan rakyat negara ini. Mereka tidak ada isu dengan Kerajaan. Yang menjadi isu ialah 'golongan' kecil ini - yang sentiasa memikirkan cara dan mencari jalan untok memburukkan hubungan antara Kerajaan Malaysia dan Indonesia.

    ReplyDelete
  4. Kami seneng cari rejeki disini, seharusnya pemerintah kita di Indon dapat menangani masalah pekerjaan di negara sendiri, jangan kerana angkara segelintir orang yang malas bekerja datang kesini merusakan keadaan kami di Malaysia.
    Jika TKI dipancung dan dihamili di Arab Saudi, adakah kalian ingin memutuskan hubungan dengan Arab Saudi. TKI juga adalah WNI, Renungkanlah....

    ReplyDelete

komen² anda akan dipublish setelah disahkan..

terima kasih daun keladi..
esok² sudi la komen lagi..